Pada dinding
dalam lengkungan tekkia di gedung meditasi Aththar yang bersambungan, tertulis
kata-kata:
“Disediakan untuk Orang Bijak (Hakim) Tamtim.”
Syeikh Aththar menyuruh murid tertuanya untuk meneliti sikap semua pendatang baru terhadap persembahan tersebut.
Ia menggambarkan bahwa semua yang memberikan tanggapan dalam cara tertentu, akan mengembangkan kekuatan mistik secara benar dan cepat; dan yang mengatakan atau melakukan sesuatu akan pergi atau harus disuruh pergi.
Aththar tidak pernah menanyakan kepada muridnya, pelamar mana yang bersikap demikian. Tetapi mereka meneliti, selama bertahun-tahun, hasilnya sesuai yang digambarkan.
Suatu hari ia ditanya, mengapa meninggalkan persembahan tersebut di sana. Jawabnya, “Untuk menunjukkan mereka yang tidak tanggap, dan tampaknya tidak cukup menunjukkan tentang pengalaman-pengalaman tertentu, akan mengkhianati kemampuan diri atau tidak mencukupi, pada seseorang yang tahu bagaimana membuat suatu ujian.”
“Disediakan untuk Orang Bijak (Hakim) Tamtim.”
Syeikh Aththar menyuruh murid tertuanya untuk meneliti sikap semua pendatang baru terhadap persembahan tersebut.
Ia menggambarkan bahwa semua yang memberikan tanggapan dalam cara tertentu, akan mengembangkan kekuatan mistik secara benar dan cepat; dan yang mengatakan atau melakukan sesuatu akan pergi atau harus disuruh pergi.
Aththar tidak pernah menanyakan kepada muridnya, pelamar mana yang bersikap demikian. Tetapi mereka meneliti, selama bertahun-tahun, hasilnya sesuai yang digambarkan.
Suatu hari ia ditanya, mengapa meninggalkan persembahan tersebut di sana. Jawabnya, “Untuk menunjukkan mereka yang tidak tanggap, dan tampaknya tidak cukup menunjukkan tentang pengalaman-pengalaman tertentu, akan mengkhianati kemampuan diri atau tidak mencukupi, pada seseorang yang tahu bagaimana membuat suatu ujian.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar